Hak Harta Suami Dan Istri Menurut Ajaran Islam

Asslamualaikum Wr Wb. Berikut Saya Ambil petikan sebuah tanya jawab masalah tentang kehidupan berumah tangga dalam islam dimana suami istri yang sama-sama bekerja..
"Assalamu`allaykum warahmatullahi wabarakatuh ustadz..."

ustadz, bagaimana sih hukum nya jika suami istri sama-sama bekerja? yang saya tahu harta suami itu harta istri juga, tapi harta istri mutlak milik istri itu sendiri....

* apa benar itu pak ustadz..??
* bagaimana jika istri memberikan sebagian dari gajinya untuk orang tua kandungnya sendiri dan tanpa sepengetahuan suami?? apa berdosa kah istri..??
* dan bagaimana jika suami memberikan uang kepada orang tuanya sendiri tanpa setahu istrinya..??

wassalamu`allaykum wr.wb...

Jawaban
-----------------------------------
Waalaikumussalam Wr Wb

Kewajiban Suami Bekerja

Islam membebankan pemberian nafkah keluarga ada dipundak para suami bukan para istri. Oleh karena itu dituntut kepada para suami untuk keluar rumah mencari karunia Allah demi memenuhi kewajiban tersebut. Adapun besar pemberian nafkah tidaklah ditentukan besarnya akan tetapi disesuaikan dengan kadar kemampuan mereka.

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا

Artinya : “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma`ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah : 233)

أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ

Artinya : “Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka.” (QS. Ath Thalaq : 6)

Abu Daud meriwayatkan dari Mu`awiyah Al Qusyairi dari ayahnya, ia berkata; aku katakan; wahai Rasulullah, apakah hak isteri salah seorang diantara kami atasnya? Beliau berkata: "Engkau memberinya makan apabila engkau makan, memberinya pakaian apabila engkau berpakaian.”

Adapun terhadap para istri dikarenakan tidak ada kewajiban padanya untuk memberikan nafkah kepada keluarganya maka tidak ada kewajiban baginya untuk bekerja mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Islam melarang seorang istri bekerja ke luar rumah tanpa mendapatkan izin dari suaminya kecuali jika si istri telah mengajukan persyaratan disaat akad nikah agar dirinya diizinkan bekerja setelah berumah tangga.

Hal demikian didasarkan pada firman Allah swt :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.” (QS. Al Maidah : 1)

Juga apa yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf al Muzanni bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Dan kaum muslimin boleh menentukan syarat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram."

Akan tetapi seorang suami bisa bahkan wajib memutuskan persyaratan tersebut atau tidak memberikan perizinan kepada istrinya bekerja lagi ketika terdapat hal-hal yang dilarang syariat didalam pekerjaannya, seperti : jenis pekerjaannya termasuk yang diharamkan Allah, tidak adanya keamanan terhadap istrinya baik ketika di perjalanan maupun kantor, tidak menjaga adab-adab islami didalam pekerjaannya.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat syarat yang tidak ada pada Kitabullah, maka tidak berlaku sekalipun dia membuat persyaratan seratus kali."

Penghasilan Istri dan Suami

Tentang penghasilan istri maka ia adalah milik dirinya pribadi bukan milik suaminya sebagaimana harta-harta pribadi lainnya, seperti warisan, bisnis atau maharnya.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.” (QS. An Nisaa : 29)

وَآَتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

Artinya : “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An Nisaa : 4)

Dan jika seorang istri bekerja dikarenakan adanya persyaratan disaat akad nikahnya maka tidak diperbolehkan bagi suaminya untuk mengambil hasil gajinya, baik sedikit atau banyak. Akan tetapi jika seorang istri bekerja bukan karena adanya persyaratan disaat akad nikahnya maka hendaklah si istri ikut berkontribusi didalam nafkah keluarganya dikarenakan waktu yang digunakannya untuk bekerja pada dasarnya adalah hak suaminya, demikian menurut Syeikh Muhammad Shaleh al Munjid.

Al Bahuti mengatakan,”Tidaklah seorang istri mempekerjakan dirinya sendiri setelah akad nikah tanpa izin suaminya dikarenakan adanya penghilangan hak suaminya.” (ar Roudh al Murabba’ hal 271)

Begitu juga dengan harta suami maka ia adalah milik suaminya pribadi namun diwajibkan baginya untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. Oleh karena itu tidak diperbolehkan bagi seorang istri mengambil, membelanjakan atau menggunakannya tanpa seizinnya.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin `Amru bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh seorang istri memberikan suatu pemberian kecuali dengan seizin suaminya."

Imam Nawawi mengatakan bahwa seorang istri tidak berhak mensedekahkan sesuatu dari harta suami tanpa seizinnya demikian pula pembantu. Dan jika mereka berdua melakukan hal demikian maka mereka berdua telah berdosa.” (Shahih Muslim bi Syarh an Nawawi juz VI hal 205)

Namun hal diatas dikecualikan terhadap sesuatu yang tidak seberapa nilainya menurut kebiasaan atau karena kebakhilan suami dalam menafkahkan istrinya, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari `Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang wanita bersedekah dari makanan yang ada di rumah (suami) nya bukan bermaksud menimbulkan kerusakan maka baginya pahala atas apa yang diinfaqkan dan bagi suaminya pahala atas apa yang diusahakannya. Demikian juga bagi seorang penjaga harta/bendahara (akan mendapatkan pahala) dengan tidak dikurangi sedikitpun pahala masing-masing dari mereka".

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah bahwa Hindu binti Utbah berkata, "Wahai Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang pelit. Ia tidak memberikan kecukupan nafkah padaku dan anakku, kecuali jika aku mengambil dari hartanya dengan tanpa sepengetahuannya." Maka beliau bersabda: "Ambillah dari hartanya sekadar untuk memenuhi kebutuhanmu dan juga anakmu."

Memberikan Orang Tua dari Penghasilan Masing-masing Tanpa Seizin Pasangannya

Berdasarkan penjelasan diatas telah diketahui bahwa masing-masing dari suami istri berhak atas kepemilikan hartanya masing-masing. Namun terjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama tentang keharusan izin suami bagi seorang istri didalam membelanjakan hartanya sendiri. Sebagian mereka berpendapat harus dengan izin suaminya sementara itu jumhur ulama tidaklah mengharuskannya.

Menurut Syeikh Hisamuddin ‘Afanah bahwa pendapat yang kuat adalah yang menyatakan bahwa tidak ada keharusan izin dari suami bagi seorang istri yang hendak membelanjakan atau menggunakan hartanya sendiri.

Diantara alasan-alasan yang digunakan beliau adalah :

1. Bahwa hadits-hadits yang digunakan oleh mereka yang mengharuskan perizinan dari suaminya adalah lemah dan tidak bisa dipakai sebagai dalil.
2. Jumhur mengatakan bahwa seandainya kita menerima keshahihan hadits-hadits yang digunakan oleh mereka yang beresebrangan maka pastilah tetap akan didahulukan hadits-hadits kami daripada hadits-hadits meeka dikarenakan lebih shahih.
3. Sesungguhnya keumuman dalil yang digunakan oleh jumhur lebih kuat daripada hadits-hadits yang tidak bersih dari cela.
4. Seandainya kita menshahihkan hadits-hadits tersebut maka sesungguhnya hadits-hadits itu menunjukkan perbuatan baik seorang istri kepada suaminya bukan menjadi sebuah keharusan. (Fatawa Yas Aluunaka juz VII hal 182 – 187)

Dengan demikian diperbolehkan bagi seorang istri memberikan suatu pemberian kepada orang tuanya dari hartanya sendiri meski tanpa ada izin dari suaminya apalagi jika orang tuanya termasuk fakir atau yang tidak berpenghasilan. Namun demikian sebaiknya bagi seorang istri untuk membicarakan dan mendiskusikan keinginanya itu kepada suaminya terlebih dahulu.

Adapun seorang suami yang ingin memberikan sesuatu kepada orang tuanya maka tidaklah ada keharusan mendapatkan izin dari istrinya terlebih lagi jika orang tuanya termasuk fakir atau tidak berpenghasilan selama ia memiliki kelebihan dari nafkah yang diberikan kepada keluarganya. Bahkan pemberiannya kepada orang tuanya yang demikian keadaannya menjadi sebuah kewajiban.

Akan tetapi jika si suami tidak memiliki kelebihan harta dari nafkah yang diberikan keluarganya maka tidaklah ada kewajiban baginya memberikan sesuatu kepada orang tuanya. Dan jika dia memberikannya maka hal itu adalah sebuah perbuatan baik seorang anak kepada orang tuanya dan hendaklah hal ini didiskusikan dengan istrinya dan mendapatkan persetujuannya. Hal itu dikarenakan dalam keadaan seperti itu maka memberikan nafkah kepada istri adan anak-anaknya lebih diutamakan daripada orang tuanya.

Imam Muslim meriwayatkan dari dari Tsauban ia berkata; Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik dinar (uang atau harta) yang dinafkahkan seseorang, ialah yang dinafkahkan untuk keluarganya, untuk ternak yang depeliharanya, untuk kepentingan membela agama Allah, dan nafkah untuk para sahabatnya yang berperang di jalan Allah." Abu Qilabah berkata; Beliau memulainya dengan keluarga."

Wallahu A’lam

Sumber : HaryoBayu Blog

Tiga Macam Mati Syahid Menurut Islam

Orang yang mati karena mempertahankan agama Islam, maka orang tersebut tergolong dalam mati syahid. Sungguh orang yang mati syahid akan ditempatlan di Surga oleh Allah SWT.

Orang yang mempertahankan agama islam tanpa menghiraukan ancaman apapun untuk merubah keyakinannya, maka orang tersbut tergolong orang yang ingin hidup dan mati di jalan Allah SWT.

Mati Syahid dikategorikan dalam berbagau sebutan sebagai berikut:
1. Syahid Dunia Akhirat.
Yaitu orang-orang islam yang telah gugur di medan pertempuran untuk membela agama Allah SWT.

2. Mati Syahid Akhirat.
Yaitu orang-orangislam yang mati akibat kecelakaan, sakit perut, melahirkan, tenggelam, tertimpa longsoran batu dan sebagainya.

3. Mati Syahid Dunia.
Yaitu seorang prjurit yang telah gugur di medan perang dengan niat untuk membela agama Allah SWT dan mengharap rampasan perang.

Dan diantara syahid yang paling utama adalah mati syahid dunia dan akhirat.
Begitu mulianya orang yang mati membela agama Allah SWT, hingga jasadnya mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.

Penyebab istri tak lagi mesra

Apakah anda merasa istri anda tak lagi mesra? Apakah anda juga merasakan istri anda yang awalnya halus lembut kini menjadi kasar dan mudah marah?
Lalu, apakah anda langsung menghakiminya dengan tudingan dia telah berubah tanpa anda introspeksi diri anda?
Wanita, biasanya tidak mengambil kesimpulan dengan logika. Namun lebih banyak melalui intuisi perasaannya. Percaya atau tidak, alasan seorang suami tak lagi mesra berbeda jauh dari alasan seorang istri yang tidak lagi mesra. Bila seorang suami tak lagi mesra diakibatkan tertarik dengan WIL, maka berbeda dengan istri. Dia bisa jadi tak lagi mesra akibat dari sebuah Blackberry. Wow!!!Mengapa demikian?
Pelajari istri anda. Seberapa jauh dia berubah. Jika anda benar mencintainya maka anda akan sangat mengerti seberapa besar perubahan dia menjauhi anda.

Perhatikan, apakah istri anda memiliki sahabat? Sahabat yang selalu menemani dia berbelanja, makan siang, nonton bioskop, kumpul bersama teman di cafe? Dan apakah anda melarang dia berkegiatan seperti itu? Atau mungkin malah istri anda tak memiliki satupun sahabat yang bisa diajak menjadi kawan bercerita menumpahkan kekesalannya? Dan justru istri anda memilih duduk di depan televisi menonton serial TV favoritnya selama labih dari 5 jam sehari?

Jika istri anda memiliki banyak teman wanita yang kompak dengannya, maka berbahagialah anda, istri anda merupakan istri yang selalu hangat di rumah. Namun jika istri anda merupakan tipe yang suka mengurung diri di dalam rumah dan menghabiskan waktunya untuk menonton tv ataupun komputer, maka waspadalah anda..itu bisa jadi merupakan tanda-tanda istri anda sedang depresi tinggi. Dengan memiliki banyak kawan, istri anda akan selalu ceria dan menyenangkan. Ribut-ribut kecil dalam rumah tangga malah membuat suasana hubungan intim anda berdua semakin mesra, karena istri anda selalu berbagi cerita dan pengalaman unik dia selama berumah tangga dengan anda bersama para sahabatnya. Namun bukan berarti membuka aib lho.
 Dan bila istri anda selalu berdiam diri di depan televisi, komputer ataupun Blackberrynya untuk berkomunikasi dengan kawan2nya, waspadalah, bisa jadi, dia merupakan seorang istri yang kesepian, hampa dan putus asa. Semua uneg-uneg dan kekesalannya dia simpan sendiri dan dia lampiaskan pada serial F4 dan Blackberry, karena dia merasa itu adalah dunianya yang bisa menghibur dia. Lalu, perhatikan pula, apakah istri anda lebih menyukai minum es/es krim dibanding minum teh manis hangat kecuali dia sedang flu setiap anda mengajaknya ke restoran.Menurut penelitian di Amerika, wanita yang menyukai rutinitas minuman hangat seperti teh manis hangat, jahe hangat, susu hangat merupakan pribadi yang hangat penuh kemesraan, banyak kawan, dan terbuka. Namun jika seorang wanita lebih menyukai memesan minuman dingin, itu lebih mengekspresikan bahwa suasana dan temperatur suhu tubuh dia perlu pendinginan. Emosinya yang labil akibat stess memicu dia untuk meneguk minuman yang dingin. Wanita seperti ini biasanya memiliki pribadi yang gelisah, sering marah tanpa mau menuturkan apa penyebabnya, penyendiri. Jika anda adalah seorang suami yang mencintainya, maka anda akan menyadari tanda2 tersebut.

Nah, sekarang, apakah anda pernah memperhatikan gerakan bola matanya jika sedang berbicara dengan anda? Jika pandangan matanya tertuju tajam pada anda saat sedang bicara, maka berarti dia masih percaya pada anda dan dia menaruh harapan penuh pada anda. Namun bila bola matanya bergerak kesana kemari atau bahkan enggan menatap anda saat berbicara dengan anda, maka sudah bisa diperkirakan, hatinya sedang galau berusaha meredam emosinya atau bahkan dia sedang berusaha berbohong untuk menenangkan hatinya sendiri.
Uniknya lagi, ada juga istri yang suka berkaraoke jika sedang galau hatinya. Perhatikan lagu yang dia dendangkan, bisa jadi kalimat2 lagu yang dia nyanyikan menandakan suasana hatinya pada saat itu. Wanita seperti ini sesungguhnya sangat layak dikasihani. Sudah bisa dipastikan, dia membutuhkan kawan, sahabat yang mau mendengarkan kegalauannya, dia sudah tidak lagi menaruh harapan besar pada suaminya sehingga dia berusaha menyenangkan hatinya dengan senandungnya. Wah wah...bisa gawat bila seperti itu.

Lalu sekarang anda perhatikan jenis handphone nya. Apakah dia hanya memiliki Blackberry saja atau dia memiliki smartphone canggih lainnya? Jika ya, perhatikan gerak geriknya saat dia mengutak-utik smartphonenya, apakah dia lebih suka bermain game atau browsing aplikasi-aplikasi terbaru? Jika dia suka bermain game, berbahagialah anda, istri anda adalah pribadi yang menyenangkan. Namun jika dia lebih suka utak utik smartphone nya dengan mengunduh aplikasi dan asyik berjamjam di dalam mobil padahal anda ada di sebelahnya namun dia lebih asyik dengan smartphonenya daripada berbincang dengan anda, maka bisa dipastikan , istri anda adalah seorang wanita yang kesepian walaupun banyak tawa di bibirnya.

Dan kini, dapatkan anda hafal siapa saja nama kawan istri anda? apakah nama2 yang dia sebut selalu lebih dari 5 orang? jika ya, maka dia tidak kesepian dan selalu berbahagia dengan hidupnya. Namun jika ternyata istri anda jarang menyebutkan nama kawan2nya bahka tidak memiliki kisah lucu dengan kawan2nya saat ini, sudah bisa dipastikan, anda benar2 harus mendukungnya untuk memiliki waktu berkumpul dengan kawan2nya paling tidak sebulan sekali agar dia lebih bahagia.

Apakah anda pernah mencari tahu penyebab dia sakit perut? Atau anda hanya langsung membelikan obat saja untuk dia tanpa merangkulnya dan bertanya apa yang telah dia makan sehingga dia sakit perut? sahabatku, yang dibutuhkan istri anda sebenarnya bukanlah obat, namun perhatian suami yang bisa menenangkannya hingga sakitnya berkurang. Janganlah membuat istri anda kecanduan obat penghilang sakit. Karena bisa jadi sakitnya itu akibat depresinya yang tak tertahankan.

Nah, sahabat..apakah anda benar-benar telah mengerti istri anda? Apakah anda mencintainya dan ingin dia kembali mesra seperti dulu? Jika iya, mulailah anda cari tahu, tulislah di notes anda, apa saja yang telah anda perbuat untuk istri anda dan apa saja yang belum anda penuhi untuk dia? Percayalah, seorang istri memiliki intuisi yang sangat baik, dia mampu memahami jika suaminya sedang berusaha memperbaiki segalanya, dan kalau memang istri anda adalah wanita yang menyenangkan sebenarnya, maka dia akan kembali menyenangkan bagi anda, selalu ingin berdekatan dan tidak akan pernah mau lepas dari anda.

Penggelapan Uang Dalam Rumah Tangga Menurut Islam Adalah Selingkuh Dan Haram Hukumnya

Apakah anda pernah memergoki pasangan anda selingkuh? Ataukah anda saat ini sedang menghadapi masalah penggelapan dalam keuangan rumah tangga? Atau, pasangan anda terbukti tidak berterus terang dan jujur?

Selingkuh, dari segi bahasa saja sudah mengandung makna negatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh mempunyai makna yang banyak seperti dikutip serbaspecial.wordpress.com

1. Tidak berterus terang

2. Tidak jujur atau serong

3. Suka menyembunyikan sesuatu

4. Korup atau menggelapkan uang

5. Memudah-mudahkan perceraian Kelima-limanya dapat terjadi pada waktu, kondisi apapun dan dapat ditimbulkan oleh siapapun.

Kelima-limanya tersebut tidak disukai oleh agama dan telah disebut dengan pelanggaran, melanggar perintah Allah. Jika kelima-limanya tersebut terjadi dalam keluarga maka telah terjadi perselingkuhan dalam keluarga yang sekarang akan dibahas. Contohnya, apabila seorang isteri diam-diam mengambil uang suaminya tanpa memberitahu itu sudah termasuk selingkuh. Jika seorang suami sebenarnya mendapatkan penghasilan 1 juta namun dilaporkan kepada isterinya hanya 500 ribu, maka itupun sudah termasuk selingkuh.

Puncak selingkuh dalam keluarga adalah salah satu pihak telah menjalin hubungan dengan pria/wanita idaman lain (PIL/WIL) tanpa sepengetahuan pasangannya. Ada ayat dalam Al-Quran, Surat An-Nisa yang menjelaskan bahwa betapa dekatnya arti pasangan dengan diri kita sendiri, bahkan jikalau memang harus bercerai, mahar yang telah diberikan kepada isterinya dahulu tidak boleh diminta kembali. Berikut bunyinya : “Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun.

Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”. (QS.4:20) “Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur/AFDHO) dengan sebagian yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. 4:21) Allah mengatakan Dia telah menciptakan untukmu isteri- isteri dari diri kamu. Apa maknanya ? Maknanya adalah pasangan kita sesungguhnya adalah diri kita. Maukah kita merugikan dirimu sendiri dalam arti merugikan pasanganmu ? Maukah kamu menyakiti diri sendiri artinya menyakiti pasanganmu yang merupakan diri kamu sendiri ? Pasangan kita adalah diri kita.

Apabila kita menginginkan sesuatu maka sebelum kita mengucapkan, suami atau isteri kita sudah dapat menebaknya dengan tepat apa yang kita inginkan, karena dia adalah diri kita. Begitu juga sebaliknya karena kita juga adalah dirinya. Semakin terjadi persesuaian suami-isteri, akan semakin bahagia mereka. Puncak perselingkuhan adalah perzinaan dengan pria atau wanita lain. Dasar kehidupan rumah tangga adalah kepercayaan. Saling percaya di antara pasangan adalah hal yang paling pokok. Jika tidak ada lagi rasa percaya dan saling curiga maka perkawinan sudah tidak bisa lagi berjalan.

Apalagi jika salah satu menuduh pasangannya berzina dengan orang lain maka sudah masuk kategori cerai atau talak abadi. Jika talak 1, talak 2 bahkan talak 3 (dalam talak 3 ada catatan telah menikah dulu dengan orang lain), suami bisa balik lagi kepada isterinya untuk menikah lagi atau sebaliknya (rujuk). Ada sebagian orang menyerah seolah dia tidak berdaya menghadapi perasaan yang timbul dalam dirinya karena mencintai orang lain yang bukan pasanganya, yang barangkali itu adalah cinta pertamanya atau sebab-sebab lainnya.

Dia terus saja mengalah tidak berdaya, mengikuti dan menuruti kemauan hatinya yang sudah ternoda itu. Kemudian dengan mudahnya, ia menggunakan dalih takdir yang menyebabkan dia bisa jatuh cinta ke orang lain tersebut. Padahal ada kesalahan yang disebabkan karena kita sadar dan ada pula kesalahan yang disebabkan karena kecerobohan kita? Allah sudah melengkapi perangkat-perangkat di dalam diri agar kita bisa terlepas dan bebas, dan mampu membersihkan kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Semua tergantung dari kesungguhan yang kita lakukan.

Karena itu, segeralah untuk menghapus cinta dan perasaan pada orang yang bukan suami atau isteri kita dan segera menyingkirkannya bukan sekedar mengubur cinta yang bukan untuk pasangannya. Karena kalau sekedar menguburnya, sesuatu itu masih ada terpendam yang sewaktu-waktu baik secara sadar atau tidak kita bisa membongkarnya kembali, berbeda halnya jika kita menghapusnya tuntas. Jika benih itu tidak segera disingkirkan maka lama-lama akan menjadi besar dan bertambah, dan akhirnya bisa menguasai jiwa dan menjadi dorongan, setan nanti akan terus membantu jika tidak ada niatan atau tekad yang kuat untuk menyingkirkannya.

Tidak ada dalih yang dapat dibenarkan sedikitpun tentang hal ini sejak masih dalam benih apalagi sampai besar. Jangan diperturutkan hati dan perasaan yang salah. Apalagi jika membayangkan orang lain (bukan suami atau isterinya) dalam berhubungan seks itupun sudah termasuk selingkuh, yang sejak dini berupa benihpun (masih dalam bayangan atau imajinasi) tersebut untuk segera disingkirkan. Jadi selingkuh mempunyai arti yang banyak dan tidak hanya sebatas selingkuh secara fisik tapi bisa karena hati dan pikiran (imajinasi atau fantasi). Segera singkirkan sedini mungkin. Dan, untuk mencegahnya, dalam hidup berumah tangga diperlukan adanya keterbukaan dan kejujuran sebagai dasar pokok.

Nah, setelah membaca artikel ini, apakah anda tergerak untuk memulai sesuatu yang baik agar mendapatkan akhir yang baik pula? Hindarilah segala sesuatu yang bisa memicu pecahnya sebuah rumah tangga. Belajarlah menghargai pasangan anda dengan tidak menggelapkan uang rumah tangga, berterusteranglah, cintailah pasangan anda dengan kejujuran. Seseuatu yang kita tanam pastinya kita akan memetik sesuai apa yang kita pelihara.

Wassalamualaikum...